
Novel- semacam buku ajaib
Mengulas kembali masa-masa awal perkuliahan. Jika dihitung sudah sekitar dua tahun saya belajar di kota gudeg ini. Lalu kegiatan apa yang tidak pernah saya tinggalkan selama kuliah? Betul. Membaca novel. Dari mana novel yang saya baca berasal? 90% meminjam 10% membeli sendiri. Duh nggak modal banget ya!😁
Selama dua tahun ini saya membaca sebanyak 30 novel. Angka 30 bukanlah angka yang banyak karena saya menghabiskan waktu dua tahun, tetapi bukan pula angka yang sedikit. Novel tersebut berasal dari berbagai penulis dan genre. Paling sering saya meminjam buku dari Perpustakaan Yogyakarta, Graha Pustaka Utama dan perpustakaan di kampus. Saya selalu berpikir kalau tidak mempunyai buku bukan berarti menghalangi saya untuk membaca. Setidaknya kalau kita membaca buku dari pinjaman orang, orang yang meminjamkan akan mendapat pahala (yaa kannn).
Disini saya mencoba menguraikan 4 novel terbaik versi saya dari 30 novel yang saya baca dalam dua tahun ini. Berikut saya jabarkan:
1. Perahu Kertas – Dee

Sumber: Google
Inilah juaranya! Kalau boleh saya menilai, maka akan saya beri angka 90 dari angka 100 untuk kepuasan saya dalam membaca novel tersebut.
Novel ini mempunyai tokoh utama yang bernama Kugy dan Keenan. Endingnya pun tak terduga, pokoknya happy setelah membaca ini. Tertawa, terkejut, dan mengharukan semua bercampur aduk. Cerita dalam novel ini sarat akan kemisteriusan sebuah takdir namun tulisannya mudah dimengerti. Top deh mba Dee🤗
2. Tentang kamu – Tere Liye

Sumber: Google
Mana nih pasukan Tere Liye? 😂 Saya pernah ditanya oleh teman sesama penyuka novel. Katanya ‘aliran mu apa’ sontak saya bingung aliran apa memang ‘aliran sesat?’ Yang ternyata yang dimaksud adalah buku yang saya baca kebanyakan dari penulis mana. Sudah pasti saya menjawab Tere Liye😁. Walaupun memang buku dari beliau hanya beberapa yang saya baca tapi setidaknya dari 30 novel yang saya baca, novel beliaulah yang mendominasi bacaan saya.
Dan dari beberapa novel beliau yang saya baca yang paling menarik bagi saya adalah novel ‘Tentang Kamu’. Novel ini menceritakan tentang kisah Sri Ningsih dari Pulang Bungin. Saking teringat sekali dengan nama Pulau Bungin ini sampai-sampai Pulau tersebut saya jadikan judul tugas paper saya.
Novel ini disajikan dengan misterius. Dengan perlahan-lahan mengungkapkan perjalanan hidup Sri Ningsih. Bertolak belakang dengan judulnya. Orang lain termasuk saya jika melihat judulnya pasti akan berpikiran bila novel ini adalah novel dengan genre romansa, padahal bukan.
Bagi para penyuka Tere Liye acap kali mendapat cibiran dengan kata-kata “kok bacaanmu Tere Liye, sih, baper banget” Maksudnya para penyuka itu saya bukan orang lain😁 Namun saya menjamin bahwa yang berbicara seperti itu adalah dia yang belum pernah membaca karyanya. Oke sekian opini saya untuk novel ‘Tentang Kamu’….
3. Jilbab Traveler: Love Sparks in Korea – Asma Nadia

Sumber: Google
Bunda Asma selalu bisa menyampaikan kata-kata yang bagi saya ‘perempuan’ banget. Melalui novel ini saya menjadi mengerti betapa perjalanan bukanlah sesuatu yang mudah, selalu ada alasan dibalik itu.
Novel ini menceritakan kisah seorang gadis bernama Rania Timur Samudra seorang penulis. Gadis ini sering sekali pergi ke berbagai negara untuk menekuri nikmat Tuhan Yang Maha Esa.
Secara keseluruhan saya suka dengan cara penuturan Bunda Asma, walau seringkali saya harus membaca ulang beberapa kalimat demi menilik artinya karena Bunda Asma tidak secara lugas menyampaikan maksudnya, ini salah satu kelebihan Bunda Asma.
4. Pulang – Tere Liye

Sumber: Google
Tere Liye lagi Tere Liye lagi~ Beliau memang top deh. Saya sangat suka dengan caranya dalam bercerita, menyelipkan nasihat walau tidak terlalu dibumbui dengan agama. Ini yang menjadi salah satu kelebihan Tere Liye lagi sehingga banyak muda mudi yang menyukainya tanpa merasa digurui.
Novel ini menceritakan kisah Bujang yang menurut saya ajaib. Mengapa ajaib? Karena seperti tidak ada di dunia nyata😁 walaupun begitu toh saya tetap menikmatinya. Dibagian akhir cerita cukup membuat saya tegang dan terharu.
Sekian sedikit uraian dan opini saya dari empat novel terbaik versi saya. Mungkin berbeda denganmu, beda orang beda selera dan itu wajar. Lalu apakah membaca novel itu menguntungkan bagi saya? Saya bingung juga, tapi yang saya rasakan selama ini menguntungkan karena saya dapat melihat dunia luar tanpa melihatnya secara langsung di dunia nyata. Nilai-nilai kehidupan pun lebih cepat masuk jika dikemas dalam bentuk cerita. Akhir kata, saya sangat berterima kasih kepada para penulis yang mau membagikan pemikirannya yang sungguh mengesankan untuk saya.
Bagi kamu yang sudah sudi mengengok tulisan acak kadul ini bolehlah saya tahu apa novel terbaik versimu yang telah kamu baca?